The Nun (2018): Berani, Ambisius, Tanpa Keraguan akan Mencekam Para Penonton!
Directed By Corin Hardy
Di suatu malam yang dingin,
saat kita tidur dalam keadaan gelap lalu terbangun karena mendengar suara aneh
yang muncul di bawah tempat tidur atau di balik pintu lemari, apa yang akan
kita lakukan? Apakah membiarkannya? Atau kita penasaran dan mengambil langkah
berani untuk melihatnya? Tanpa ragu untuk mendapatkan jawaban ada apa di bawah
tepat tidur, atau di balik pintu lemari?
Itulah gambaran apa yang
terjadi dalam The Nun.
Boneka Annabelle sukses
menakuti para penonton di awal kemunculannya dalam The Conjuring tahun 2013 silam, kemudian munculah suster yang
menyeramkan dengan wajah yang membuat kita tidak bisa tidur kalau
membayangkannya, dialah Valak yang muncul dalam The Conjuring 2. Penonton sudah dibuat kagum dengan bagaimana
boneka Annabelle mampu disangkutpautkan dengan kisah Ed dan Lorainne Warren,
pasangan suami istri investigator untuk hal-hal yang berbau gaib dan
paranormal. Sekarang dalam film The Nun,
kita akan dibuat tau sejarah kenapa setan Valak itu muncul? Dan kenapa dia
menghantui dan menakuti dalam The
Conjuring Universe?
Dikisahkan seorang Bapa (Father / Pendeta) Burke (Demián Bichir)
yang cukup terkenal untuk hal-hal yang berbau gaib dan pengusiran roh, diutus
oleh Katedral Vatikan untuk menginvestigasi sebuah Biara keramat di daerah
Rumania, Biara Cârța. Biara tersebut
merupakan sebuah bangunan besar berbentuk kastil yang sangat kokoh dan tua
serta menyeramkan. Dia bersama Suster (Sister)
Irene (Taissa Farmiga), seorang Suster muda yang belum diangkat menjadi
biarawati berangkat ke Rumania hanya dengan satu petunjuk, yaitu adanya
peristiwa Suster yang bunuh diri yang ditemukan oleh pemuda asal Perancis –
Kanada, Frenchie (Jonas Bloquet). Bapa Burke, Suster Irene dan Frenchie (yang
secara terpaksa) akhirnya memutuskan apa yang terjadi dengan Biara tersebut.
Dan banyak peristiwa aneh yang menghantui mereka bertiga.
Premis film ini memang bisa
dibilang sangat sederhana, tetapi siapa yang akan menyangka apa yang terjadi
oleh 3 pemeran utama dalam film ini. Mereka bisa dibilang 3 orang yang memiliki
rasa penasaran yang terlalu besar untuk mengungkapkan kebenaran yang ada di
Biara keramat tersebut.
Bapa Burke sebagai senior
dalam ilmu gaib dan pengusiran roh, bahkan harus berkali-kali merasakan
ketakutan yang sangat nyata dengan kemunculan setan baru yang selalu
menghantuinya. Aktor veteran Demián Bichir memang tidak diragukan lagi untuk
memerankan tokoh sentral ini. Taissa Farmiga sebagai Suster Irene juga berpenampilan
cukup menarik perhatian karena dia bukanlah tokoh wanita yang selalu ketakutan
atau yang terlalu banyak menjerit-jerit. Dia adalah Suster Irene yang ternyata
dipilih bukan sembarang dipilih, dia dipilih karena memiliki keberanian yang
luar biasa untuk mengungkapkan kebenaran, dan juga ada selipan kekuatan gaib
yang dimilikinya. Sepanjang film, kemiripan wajah Taissa Farmiga dengan Vera
Farmiga (karena mereka kakak beradik) bisa membuat penonton berspekulasi adanya
keterkaitan antara Suster Irene dengan Lorraine Warren. Sedangkan Frenchie,
yang bisa dibilang mampu menghindari peristiwa gaib ini malah ikutan membantu 2
orang tersebut untuk menyelamatkan mereka dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Mungkin alasannya karena Frenchie selalu dihantui (pada saat tidurnya) setelah
dia menemukan mayat suster yang bunuh diri di Biara keramat tersebut.
Secara teknis genre horor, The Nun memang praktis memiliki konsep
yang sama dengan film-film The Conjuring
Universe. Horor klasik dengan konsep ketuhanan yang melawan setan. Tetapi setan
yang dilawan adalah salah satu setan terkuat dalam sepanjang dunia The Conjuring Universe, Valak. Sebuah
kitab bertajuk The Lesser Key of Solomon,
yaitu sebuah kitab dari abad ke-17 yang berisi mantra-mantra setan, Valak (atau
Ualac, Valac, Valax, Valu, Valic, Volac)
tidak lain adalah Presiden Agung dari Neraka. Secara umum, Valak adalah tokoh
yang berpangkat tinggi di dunia iblis. Sering digambarkan mengendarai naga
berkepala dua dan memerintah 30 legiun setan. Begitu kuatnya Valak yang
menyebabkan James Wan dkk sebagai produser akhirnya memberikan sebuah kisah
seram ini untuk membangun cerita dalam The
Conjuring Universe.
Secara visual, film ini
sangatlah menyeramkan, apik, dan rapih, cukup banyak adegan-adegan gelap dengan
teknik kamera yang memutar untuk melihat kondisi sekiat dan membuat para
penonton ketakutan. Begitu juga dengan set produksi yang bisa dibilang lebih
terlihat wah dan mahal dibandingkan
film-film Annabelle. Kelemahan dari visual dan adegan-adegan dalam film ini adalah,
kemonotonan jump scare yang sudah
muncul dari awal film. Sehingga di akhir film penonton akan merasakan kelelahan
ditakuti dengan hal-hal seperti itu lagi. Belum lagi beberapa adegan yang tidak
terlalu jelas mengapa diperlihatkan sehingga menjadi plot hole yang cukup menggangu. Juga asal-usul mengapa Valak itu ‘ada’
yang dibuat dengan kisah yang sangat sederhana, sehingga penonton merasakan
bahwa kemunculan Valak terlalu dipaksakan.
Walaupun kemunculan Valak
seakan dipaksakan, bukan berarti film The
Nun adalah sebuah film yang dipaksakan untuk ada. Dapat dikatakan film ini
adalah sebuah perwujudan rasa penasaran James Wan dkk sebagai penggagas The Conjuring Universe untuk membangun
cerita film-film mereka berikutnya. Sebuah film yang ambisius dan berani dan
tanpa ragu untuk menakuti para penonton dari waralaba film horror tersukses
dekade ini. Keberanian film ini adalah pewujudan keberanian Bapa Burke dan
Suster Irene untuk mengungkapkan kebenaran dan juga keberanian para penonton
yang rela harus menghadapi Valak dalam The
Nun. Suatu langkah berani yang mengharapkan sebuah jawaban.
Produced by Peter Safran, James Wan
Screenplay by Gary Dauberman
Story by James Wan, Gary Dauberman
Starring Demián Bichir, Taissa Farmig, Jonas Bloquet
Music by Abel Korzeniowski
Cinematography by Maxime Alexandre
Edited by Michel Aller, Ken Blackwell
Production company New Line Cinema, Atomic Monster Productions, The Safran Company
Distributed by Warner
Bros. Pictures
Running time 96
minutes
Film ini pernah saya ulas di website Gila Film.
Komentar
Posting Komentar