Mi Instan Warung Kenapa Lebih Enak Daripada Mi Instan Rumahan?

Haloooo..... 

Awalnya kalau orang membuka blog baru pastinya kenalan dulu, tetapi saya langsung menulis saja yang ingin ditulis. Sebagai awal saya coba menulis mengenai sebuah pertanyaan yang sampai sekarang saya belum tau jawabannya. Sebuah hal yang buat saya pribadi masih menganggap hal yang agak-agak gaib. Bukan ke arah mistis sih sebenarnya, cuma sampai sekarang pun saya nggak tau kenapa bisa begitu. 



Mie Instan! 

Jadi begini, siapa yang tidak Suka Mie Instan? Ayolah, mie instan adalah makanan praktis pembunuh lapar yang mudah disajikan dalam waktu hanya 3 menit tetapi rasanya lezat luar biasa. Mie Instan memang penuh dengan kalori terutama karbohidrat. Walaupun begitu mie instan ini bisa menjadi sajian yang bergizi bila banyak sampingan bahan lain yang dimasukkan. 

Contoh saja dari sumber protein hewani seperti telur, terutama paling sering telur ayam. Tidak lupa ada bakso atau sosis, dan yang paling terkenal adalah kornet, apalagi kalau ditambah keju. Beuuuuh..... 

Lalu ada sayur-sayuran, sawi hijau sudah menjadi sasaran utama pendamping mie instan, selain itu ada kol, potongan wortel, tomat merah, tauge bahkan bayampun juga serasi kalau dipasangkan dengan mie instan. 

Sumber protein nabati juga bisa ditambahkan, seperti potongan-potongan tempe atau tahu. Pernah mencoba oncom? apalagi oncom yang asin-asin itu sebelumnya dimasak setengah matang, wiiih... rasanya gak kalah dengan kornet. Hehehe... 

OK, tetapi masalahnya kenapa ya kalau memasak mie instan sendiri tidak pernah selezat masakanan mie instan buatan warung-warung pinggiran jalan. Apalagi kalau pemasaknya itu mas-mas yang begitu cermat dan sudah terlatih memasak mie instan bertahun-tahun. Porsi kuahnya pas (kalau memasak mie instan yang berkuah) dan mieya masak dengan pas juga. Bahkan banyak diantara mereka sudah mempelajari bagaimana cara memasak mie instan yang baik dan benar, yaitu dengan menggantikan air (kuah) mie dengan yang baru. Rasanya tetap lezaaaatttt!!!! Rasanya seperti masakan restoren bintang 5! 

Why???? Padahal semua ilmu dari penjual dan pemasak mie instan di warung-warung pinggiran itu sudah ditiru. Tetap saja ada perbedaan rasa yang cukup signifikan. Inilah pertanyaan yang selama ini membekas dan menjadi sebuah pertanyaan besar dan tak kan pernah terjawab kecuali kalau saya membuka warung Mie Instan di pinggiran jalan. 

Makanya itulah kenapa saya masih lebih suka mengeluarkan uang delapan ribu untuk menjajal mi instant buatan warung ketimbang mengeluarkan uang dua ribu rupiah untuk membeli mi instant yang masih mentah. Hehe... 

Oya, tetap saja jangan keseringan menyantap makanan yang satu ini ya. 

Bahasan selanjutnya mengenai mie instan, akan ditulis warung-warung makan mie instan mana saja yang pernah saya kunjungi.... Dan tentunya ini yang saya rekomendasikan. 

See yaaa... 


Komentar

Postingan Populer