Never Too Late To Learn, Never Too Late To Start!

Selama ini, banyak remaja dan dewasa muda yang saya temui lebih suka mencari kesenangan sesaat. Yah gak masalah sih, ketika mereka disetir untuk masalah kerjaan, mereka malah bilang, "itu rusan nanti". Ya betul juga sih. Mereka masih muda dan masih banyak waktu yang bisa mereka gunakan untuk belajar dan memulai memikirkan masa depan.

Never too late to learn, never too late to start!


Tetapi ketika mereka dewasa nanti, 10 tahun ke depannya dan mereka masih saja mencari pekerjaan, atau yang lebih baik lagi menjadi karyawan biasa (seperti saya, hehehe....), mereka merasa menyesal, karena masa muda mereka digunakan hanya kesenangan semata. Orang-orang dewasa (cukup dewasa dari 28 - 40 tahun) ketika ditanyakan mengenai karir dan masa depan, sudah banyak yang putus asa. Mereka seakan selalu membandingkan kisah sukses wirausaha ala Mark Zuckerberg atau Bill Gates. Pemikiran mereka mengatakan bahwa harusnya mereka putus sekolah saja dan terus usaha sampai sukses. Apalagi ditambah tokoh menteri kabinet Jokowi, ibu Susi yang menjadi media darling sosial media belakangan ini. Beliau adalah sosok yang cuek, hanya lulusan SMP tetapi sangat sukses. Kesuksesan bu Susi ini dimulai ya semenjak dia masih SMA dan harus putus sekolah demi usahanya dan menyejahterakan keluarganya. Artinya bu Susi ini memulai usaha dari usia remaja.

Pemikiran ini yang begitu menggelitik, bahwa untuk menjadi sukses, harus memulai usaha dari usia muda. Kalau perlu putus sekolah saja sekalian! What! Apa mereka ingin di usia 30 something nanti sudah menuai kesuksesan dan bisa foya-foya (sambil kerja keras, mudah-mudahan)? Tidak masalah mengenai hal itu, tetapi sampai putus sekolah?

Memangnya tidak ada kisah sukses lainnya untuk dijadikan contoh. Pendiri IBM, Charles Flint memulai mendirikan IBM di usia 61 tahun. Salah satu founder McDonald juga memulai usaha McDonald ketika berusia 51 tahun setelah sebelumnya menjadi sales milkshake maker. Ibu Martha Tilaar juga memulai usahanya di usia 33 tahunan*.

So bagi teman-teman yang sudah dewasa dan merasa putus asa karena hanya mentok menjadi karyawan yang biasa-biasa saja, Lihatlah contoh kasus yang ada di gambar ini.


Pada gambar tersebut, terdapat home decorator super terkenal Martha Steward yang baru memulai usahanya di usia 35 tahun. Lalu ada desainer gaun pernikahan terkenal seantero jagad, Vera Wang yang baru memulai usahanya sendiri dan mendesain gaun pernikahan di usia 39 tahun. Bahkan Grand Ma Moses, yang lukisannya terkenal mendunia berkat hasilnya yang menghangatkan, menggambarkan suasana pedesaan, memulai melukis di usia 78 tahun. Nah..... It's never too late to learn!

Masih banyak tokoh yang bisa menginspirasi kita bahwa tak pernah telat untuk memulai. Memulai sebuah usaha baru, membangun sebuah brand baru. Para "Late Bloomers" ini memulai karirnya ketika mereka sudah dewasa. Ada Reid Hoffman yang membuat sosial media Linkedln di usia 36 tahun. Gadget dan elektronik paling ciamik bermerk Sony mulai dibangun Masaru Ibuka di usia 38 tahun. Merk kendaraan ternama roda empat dan roda dua bahkan pesawat, Honda, dibuat oleh Soichiro Honda di usia 42 tahun. Brand-brand food dan beverages dari Nestle dibangun oleh Henri Nestle di usia 52 tahun. Merk motor sport dan moge yang paling digandrungi oleh para pria, Kawasaki, dibangun usahanya oleh Kawasaki Shojo di usia 59 tahun. Serta jangan lupa pendiri IBM, Charles Flint memulai nama IBM di usianya yang ke 61 tahun. They're never too late to start!

Jadi masih saja merengut dan menghitung ada berapa uban yang mulai tumbuh? Masih saja membandingkan diri kita dengan Mark Zuckerberg yang memulai usahanya di usia 19 tahun. Mari kita memulai dan be inspired!

Never too late to learn, never too late to start!


nb: gambar-gambar ini diambil dari Funders and Founders dan dikreasikan oleh Anna Vital.
* thanks to Tyaz infonya.

Komentar

Postingan Populer