Animal World (2018): Permainan Sederhana Yang Mematikan
Directed by Han Yan
Kita tidak akan pernah mengira bahwa sebuah
permainan sederhana Batu-Gunting-Kertas bisa menjadi sebuah permainan yang
sangat menegangkan. Sebuah pertaruhan hidup bagaimana 3 unsur tersebut membuat
kita harus melakukan berbagai macam cara agar bisa menang dan selamat.
Li Yifeng (Mr. Six) membintangi sebagai Zheng Kai Si, seorang pemuda
bermasalah dengan ibu yang dalam keadaan koma dan membutuhkan dana untuk
menyembuhkannya, dan Michael Douglas (Ant-Man
& The Wasp) adalah Anderson, dalang di balik organisasi perjudian
illegal yang dilakukan di atas kapal besar nan mewah. Anderson memiliki
pemikiran bahwa ketika manusia menghadapi keadaan yang sangat putus asa, semua
orang beralih ke insting binatang mereka, dan dibuatlah sebuah permainan dari
pemikiran tersebut. Permainan ini dinamakan Animal
World, sesuai dengan judul filmnya.
Film ini dibuka dengan narasi dari Kai
Si yang terjebak antara realita dan khayalan (dia menggambarkan dirinya sebagai
badut yang membunuh para monster dalam versi anime – tetapi terkadang dia
melakukan aksi berbahaya tanpa wujud badut dalam versi live-action). Diungkapkan bahwa Kai Si menderita trauma sejak
usianya 8 tahun, yang membuatnya menjadi alter-ego badut dengan kemarahan yang
tak terkendali kapan pun dia menjadi emosional.
Kondisinya sangat terpuruk, ibu yang
koma dan membutuhkan dana untuk menyembuhkannya. Pekerjaannya yang tidak
beraturan sebagai badut ditambah lagi dia galau dengan kisah citanya bersama
Liu Qing (Zhou Dongyu), seorang perawat rumah sakit. Dia ingin membahagiakan
Liu Qing, tetapi dengan kondisinya seperti itu dia tidak mungkin bisa
membahagiakannya.
Ketika seorang teman lama Li Jun (Cao
Bingkun) menipu dan menghambur-hamburkan hipotek rumah Kai Si, akhirnya Kai Si
terjebak untuk mengikuti sebuah pertaruhan hidup dan mati dalam perjudian yang
dimiliki oleh Anderson. Mereka harus bertempur habis-habisan dengan orang-orang
yang bermuatan utang di atas kapal dengan permainan Batu-Gunting-Kertas.
Beberapa akan meninggalkan kapal dalam keadaan utuh dan bebas utang sementara
sisanya mungkin harus melunasi pinjaman mereka dengan nyawa mereka. Mampukah
Kai Si terbebas dari permainan judi yang mematikan ini? Bagaimana dia bisa
memenangkan permainan? Lalu siapakah Anderson sebenarnya?
Konsep alter-ego badut dengan adegan
aksi yang memukau dan permainan warna memang disajikan sangat menarik tetapi
tidak banyak memperkaya narasi dengan cara yang berarti. Bisa dibilang sang sutradara Han Yan ingin memamerkan bakat
visual kru nya untuk memanjakan mata para penonton, meskipun, yang selanjutnya
ditegaskan bahwa itu semua hanyalah khayalan belaka dan tidak memberikan porsi
cerita yang signifikan.
Berasal dari manga Jepang dan film
dengan judul yang sama - Tobaku
Mokushiroku Kaiji (Ultimate Survivor Kaiji) - Animal World (动物 世界) menampilkan beberapa efek visual dan sekuens aksi yang mengesankan di
bioskop Asia saat ini. Memang, dalam hal cerita, kisah ini sedikit kikuk di
awal dengan pengantar yang cukup lama. Tetapi pertengahan hingga akhir film,
cerita berubah menjadi sangat menengangkan menampilkan sebuah permainan hidup
dan mati bagaikan Battle Royale atau The Hunger
Games, tetapi dengan konsep perjudian dan sangat matematis.
Ya, konsep
perjudian yang sangat metematis menjadi keunggulan lainnya dari film ini.
Jelas, film ini menjadi kenikmatan tersendiri bagi mereka pecinta matematika,
atau lebih spesialnya, para pecinta judi. Banyak plot dikembangkan saat permainan, Animal World berlangsung menjadi sebuah
cerita yang cukup menarik. Bagaimana Kai Si harus berhadapan dengan berbagai
macam musuh dengan segala macam otak bulus mereka dan bagaimana dia harus tau
bekerja sama dengan siapa yang dipercaya. Tidak lupa permainan matematika
sangat kental dalam film ini. Apabila kita tidak kuat dengan matematika, tidak
ada salahnya mempersiapkan kertas dan pensil untuk menghitung berbagai kemungkinan-kemungkinan
yang terjadi, atau ya tidak ada salahnya kalau kita menonton film ini
berkali-kali.
Secara
keseluruhan, Animal World memberikan
lebih banyak dari apa yang diharapkan dari film perjudian. Kita akan terkesan
bagaimana sutradara Han Yan berhasil membuat game Batu-Gunting-Kertas menjadi
sangat rumit dan menegangkan untuk membuat kita tetap terlibat dengan sebagian
besar film, dan berpikir tentang matematika dan statistik
kemungkinan yang terjadi. Kabar baiknya adalah, akhir dari cerita, sepertinya
sengaja dipersiapkan dengan potensi adanya sekuel.
Apakah kesederhanaan adalah sebuah hal
yang membosankan dan monoton? Mungkin pertanyaan ini akan terjawab di film Animal World. Ketika Kai Si hanya ingin
hidup sederhana bersama 2 orang yang dicintainya malah terjebak dalam sebuah
permainan judi yang terlihat sederhana tetapi mematikan. Terkadang, kita tidak
mensyukuri hal-hal sederhana yang telah kita miliki, bahwa hal hal sederhana
tersebut juga harus disikapi dengan sama spesialnya dengan kemewahan yang
diinginkan. Dan hal itulah pelajaran yang didapatkan Kai Si dari sebuah
permainan Animal World.
Production
companies: Shanghai Ruyi Film & TV Production, Enlight
Pictures, Shanghai Huolongguo Film & TV Production, Shanghai Tencent
Pictures Cultural Diffusion, Jixiang Films
Cast: Li Yifeng, Michael Douglas, Zhou Dongyu, Cao Bingkun, Wang Ge
Screenwriter: Han Yan, based on the Nobuyuki Fukumoto comic
Producer: Chen Zhixi
Director of photography: Max Da-Yung Wang
Production designer: Song Xiaojie
Editor: Yu Hongchao
Music: Neal Acree, Michael Tuller
121 minutes
Rate overall – 8/10Cast: Li Yifeng, Michael Douglas, Zhou Dongyu, Cao Bingkun, Wang Ge
Screenwriter: Han Yan, based on the Nobuyuki Fukumoto comic
Producer: Chen Zhixi
Director of photography: Max Da-Yung Wang
Production designer: Song Xiaojie
Editor: Yu Hongchao
Music: Neal Acree, Michael Tuller
121 minutes
Film ini pernah saya ulas dalam website Gila Film. Selamat Membaca..
Komentar
Posting Komentar