Ouija (2014) : If You 'Treat' This, You Get 'Tricked'!

Directed by Stiles White



Bagi moviegoers, menjadi sebuah ritual yang mereka 'baiknya' lakukan ketika 31 Oktober tiba. Hal pertama yang dilakukan yaitu merayakan Halloween tiap tahunnya dengan menyaksikan film horor. Hal yang lainnya bagi mereka fans berat film horor, atau sosialita yang demen party in the midnight, merayakan Halloween 'baiknya' dengan berkostum salah satu karakter yang pernah muncul di dalam film horor. Kasus pertama adalah hal yang mudah sekali dilakukan. Jadi tentu saja hal ini dimanfaatkan oleh para produser untuk membuat film yang akan rilis mendekati 31 Oktober.

Ouija adalah salah satunya, sebuah horor flick dengan kisah yang sebenarnya tidak memiliki premis yang menarik, terutama bagi masyarakat Indonesia. Kalau dibandingkan, Ouija adalah sebuah medium untuk memanggil arwah / roh, yang sebenarnya tidak tahu apa kegunaan arwah itu kalau sudah dipanggil. Sama seperti halnya Jelangkung merupakan produk Indonesia tetapi masih lebih seram karena ada sesajen-sesajen yang harus dilakukan sebeum melakukan ritual Jelangkung. Bukan berarti bahwa budaya di barat sana lebih 'payah' daripada di Indonesia, tetapi mengandalkan cerita bahwa semua keseraman di dalam film ini karena sebuah papan Ouija dengan background kisah hantu yang tidak menarik, adalah sebuah kesalahan.

Yup, sudah ada statement bahwa film ini tidak menarik, premis cerita yang biasa saja, jadi untuk apa direferensikan? Bagi remaja, film horor adalah hal yang menyenangkan, sebelum akhirnya digeserkan oleh film-film fantasy atau young adult post apocalypse something. Terlebih momen yang penting buat mereka untuk ikut-ikutan merayakan Halloween yang sebenarnya tidak berdampak apa-apa bagi mereka, kecuali kehidupan sosial mereka yang membuat mereka makin terkenal kalau menyaksikan film horor di malam Halloween. Hal-hal yang dilakukan mereka memang masih bisa dimaklumi, selama mereka tidak meniru hal-hal bodoh yang dilakukan oleh sekumpulan remaja di film Ouija.


Sekumpulan remaja berusaha mencari penyebab kematian salah satu temannya yang bunuh diri. Laine (Olivia Cooke) sahabat dari Debbie (Shelley Hennig), tidak percaya bahwa Debbie bunuh diri atas keinginanya sendiri. Dia sangat yakin ada yang 'mendorong' Debbie untuk melakukan tindakan tersebut. Laine melakukan pencarian penyebab dari kematian Debbie melalui papan pemanggil arwah atau Ouija. Laine didukung oleh Pete (Douglas Smith) pacar Debbie, Trevor (Darren Kasagof), Isabelle (Bianca A. Santos) dan Sarah (Ana Coto) adik dari Laine untuk mencari penyebab kematian Debbie. Sesuatu yang tak terduga datang dan menimpa banyak masalah bagi grup tersebut. Semua karena mereka melakukan hal yang salah dengan memainkan Ouija.


That's it. Resume itulah hal yang bagus yang telah tertulis, selebihnya akan ada banyak plothole yang bikin penonton merasa dirugikan mengenai kebodohan para remaja tersebut atau kebodohan dari naskah yang tertulis. Sudah tau mereka akan berhubungan dengan arwah, tetapi kenapa pemanggilan arwah tetap harus dilakukan malam hari. Padahal Laine sudah diberikan ijin oleh orangtua Debbie untuk mengurus rumah Debbie. Jadi lakukan ketika hari masih terang! Sudah tau kalau akan berhubungan dengan arwah tetapi kenapa tidak ada persiapan sama sekali! Ada banyak alat bantu serta ada banyak expertise atau pakar yang menangani arwah yang akan mempercayai dan membantu mereka. Pleaseeee….. Rules-rules film horor klasik - di era modern sudah dilanggar. Sutradara masih saja tetap kekeuh untuk mengekspos Laine dkk dengan segala kecantikan dan ketampanannya tapi tidak ada satupun yang mampu berakting bagus. Terlalu banyak kebodohan-kebodohan yang membuat film ini tidak lagi sebuah tontonan horor yang menyeramkan. Hanya sebuah scream jump dan suara-suara tidak penting yang menjadi andalan. 

Jadi masih tertarik merayakan ritual di Halloween, walaupun Halloween sebenarnya bukan budaya lokal? Halloween sendiri merupakan budaya dari Irlandia. Berasal dari kebudayaan penganut Paganisme dan berisi dengan lambang-lambang kekafiran. Halloween juga merupakan hari raya besar bagi para 'wicca', penganut ilmu sihir. Salah satu keunikan Halloween yang menjadi nilai positif dari perayaan ini adalah kegiatan mengunjungi rumah-rumah tetangga yang dilakukan oleh anak-anak (bisa bersama keluarga mereka) sambil menyapa "Trick or Treat!". Hal ini mengajarkan anak untuk bergaul dan bersilahturahmi ke tetangga mereka dan saling mengenal satu sama lain. Tidak ada masalah kalau ikut merayakan Halloween tetapi dengan batas yang sangat wajar, seperti menonton film horor adalah sesuatu yang aman untuk dilakukan. Tapi kalau suguhannya seperti Ouija untuk merayakan Halooween? Yah, apa boleh dikata, selamat menghabiskan waktu menontonnya.

Trick or Treat!

Overall 0,5/5

<ibnu> 


Komentar

Postingan Populer